RSS

ANTARA DIRIKU, DIRIMU DAN DIRINYA

Di suatu tempat ada 3 anak perempuan yang sedang membaca buku di taman. Bersama dengan 2 temannya. Namanya Rina dan kedua temannya namanya firda dan dinda. Tak dirasa, ada 2 anak laki-laki yang baru saja berjalan di samping ketiga anak itu yaitu Rina,firda dan dinda. 2 anak laki-laki itu namanya Rino Dan Viko.Pada waktu jam pelajaran bahasa inggris guru bahasa inggris itu memperkenalkan murid barunya pada semua murid yang ada di kelas rina yaitu Rino. Rino adalah anak yang baik,jujur dan tak suka dengan basi-basi. Tak menyangka rina dan rino ketemu lagi. bahkan tempat duduk rina dengan tempat duduk rino adalah tetangga bangku.Setelah itu pelajaran pun di mulai ternyata gurunya mengadakan kelompokkan terdiri dari 2 bangku. Dan ternyata rino dan rani adalah sekelompok. Rina adalah anak yang sangat pintar jadi kelompok rina itu di wakili oleh rina.setelah selesai. Bel berbunyi tanda waktu istirahat. Pada saat istirahat rino minta menjelaskan pelajaran bahasa inggris pada rani. Rani pun mengajarkannya. Akhirnya kedua anak itupun semakin akrab bahkan mereka sudah menjadi sahabat tapi saying rina tiba-tiba jatuh cinta pada rino tetapi rino tak menyadarinya dan rina hanya memendam perasaannya, rina takut kalau rino tahu rino akan menjauhinya. Kedua anak itupun sangat akrab. Pada suatu hari rina tiba-tiba di datangi oleh kedua temannya yaitu firda dan dinda.Rino pun tahu kalau firda dan dinda itu mengunjungi rina. ketiga cewek itu sangat bahagia ketika mereka berkumpul hingga tertawa keras. Rino sampai-sampai melihat ketiga anak itu. Hingga rino juga merasakan kebahagaan. Tiba-tiba rino jatuh cinta pada dinda. Tak terasa jam istirahat sudah habis. Dinda kembali ke kelas 10b nya dan firda juga kembali ke kelas 10c nya masing-masing.pada saat gurunya melanjutkan pelajarannya tiba-tiba rino mengajak surat-suratan sama rina, rino hanya bertanya tentang dinda. Dan sepertinya rino sangat senang bertanya tentang dinda. Tetapi rina tidak merasa kalau rino cinta sama dinda. Setelah 2 jam pelajaranpun selesai hingga waktunya pulang. Tak biasanya rino mengajak rina untuk tidak pulang dulu tapi mengajaknya ke kantin. Rino mempertanyakan dengan jeas tentang dinda. Bagaimana sifatnya dan kelas berapa? Rina pun menjawabnya dengan jujur. Tiba-tiba rino minta alamat dinda. Rina curiga dengan rino, tapi rina mengabaikannya. Setelah pulang. Pada waktu malam. Rina sms dinda bahwa rino meminta alamat dinda. Dinda hanya tersenyum.
Pada pagi hari Rina berangkat sangat-sangat pagi dan tak lupa ia menunggu teman-temanya yaitu firda dan dinda. Setelah firda keluar rumah ia langsung berangat dengan rina. dan saat mereka ke rumahnya dinda, tiba-tiba mereka bertemu dengan rino di depan rumah dinda. Akhirnya dinda pun keluar dan ia kaget ada seorang laki-laki. Dan rina pun menghampiri rino, dia bertanya “Lho rin, kamu cari siapa??dinda ya?? Kata rina dan rino pun menjawabnya “ia aku mencari dinda. Itu dia?? Trus kamu sendiri?? Rina menjawab “oh..aku…aku mau mengajak dinda bareng sama kami untuk pergi ke sekolah” rino pun menjawabnya “lebih baik ayo kita berangkat bersama saja. Gak papa khan??” kata rina “ya tentu boleh masak nggak boleh” di tengah-tengah jalan. Mereka bertemu dengan viko. An viko menyapa rino. “hai rin….” Dan rino pun menjawabnya hai juga vik…kira-kira kamu masuk di kelas 10 apa?? Viko pun menjawab “aku di kelas 10 a” rino menjawab “lho kok sama??tapi kemarin kok nggak ketemu ya?? Kata viko “kemarin aku di ajak ayahku ke rumah nenekku”.
Setelah sampai di sekolah. Mereka membencar kekelasnya masing-masing.
Dan saat itu sahabat rina bertambah menjadi 3 yaitu rina,rino dan viko.
Viko pun sebangku dengan rino. Seperti biasanya rino dan rina sangat akrab. Tak mengapa saat viko melihat rino dan rina terlihat sangat akrab. Ia bisa membuat hatinya sakit. Dia tidak tahu kalau viko suka sama rina. dan selalu saja rino menyebut-nyebut kata dinda saat mereka bercakap-cakap hingga rina merasa cemburu dan rina pun tak bisa menahan tangis nya hingga dia keluar kelas menuju toilet untuk meneruskan isaknya.
Setelah selesai, rina kembali ke kelasnya dan dia bertanya pada rino apakah dia suka pada dinda dengan rasa menahan sakit hati. Rino menjawab dengan senyum manisnya “Ia aku suka sama dinda sejak kalian sedang berkumpul-kumpul kemarin.” Rina langsung kaget dan berkata apa?? Kamu suka dinda?? Lalu rino menjawab lho emang kenapa?? Hati rina berkata “kenapa kau suka sama dinda rin??tidakkah kau cukup yang aku berikan untukmu??sangat tulus??apa arti semua itu rin??apa??” rina langsung tersenyum di balik tersenyum itu rina menangis.setelah jam pelajaran selesai dan waktunya pulang. Viko mengajak rina ke cafĂ© di sana viko menyatakan cinta pada rina tapi apa yang di katakana rina Ia hanya tersenyum dan berkata “maaf vik, aku tidak bisa menerima cinta kamu. Di hatiku hanya untuk rino. Viko langsung kaget dan berkata”apa” rino??” rina langsung berlari menuju rumahnya. Dan menangis.
Pada pagi hari rasanya 3 sahabat itu sudah tidak ada kata ceria yang rino sedang di landa oleh dinda, rino suka sama dinda, dan yang rina, dia sedang sangat sakit hati akibat perbuatan rino yang suka sama dinda. Dan yang viko ia baru saja di tolak oleh rina, sahabatnya sendiri bahkan rina suka sama teman viko sendiri.bahkan rino meminta bantuan ke rina bahwa bagaimana caranya menembak dinda.. hati rina semakin sakit, tapi ia masih kuat untuk menahannya.
Pada hari libur, rino mengajak dinda untuk ke pantai berdua’an…..
Dan rina juga kebetulan ke pantai untuk membuang rasa sakit hati pada rino.
Saat di pantai rino sangat romantis sama dinda. Rino juga menyiapkan atribut-atribut untuk dinda pada waktu sore rino memberanikan diri untuk menyatakan cintanya ke dinda. Rino “din, saat waktu kita pertama bertemu dulu. Sebenarnya aku…….aku suka sama kamu din.saat rino mengucapkan kata-kata itu. Ternyata di belakangnya ada rina, ia langsung menangis dan lari ke dalam laut.hingga rina pingsan tak ada yang mengetahui. Dan dinda pun menerima cintanya rino. Akhirnya mereka berdua pacaran. Pada hari libur pun di jalani oleh mereka dengan bahagia. Selama 2 hari.
Hari liburpun sudah habis. Waktunya masuk sekolah. Setelah di sekolah ternyata rina tidak masuk selama 2 hari..viko curiga, tidak biasanya rina tidak masuk sampai 2 hari, akhirnya viko ke rumahnya rina, dan kata ibunya rina ke pantai sudah 4 hari yang lalu. Viko pun langsung ke pantai untuk mencari rina. dan ternyata rina di temukan di pinggir laut dalam keadaan pingsan dan berwajah pucat. Viko langsung membawa rina ke rumah sakit dan di tangani oleh dokter. Saat itu viko mengabari ibu rina dan firda,dinda dan rino untuk menyusulnya ke rumah sakit. Dan mereka pun berkumpul untuk menunggu dokternya selesai menolongnya, setelah dokter keluar, dokter mengatakan bahwa rani koma. Ibu rani langsung pingsan dan di rawat di rumah sakit itu juga. Dan lebih terpukul lagi adalah viko, orang yang sangat tulus mencintai rina sedangkan rino I hanya kaget saja. Viko langsung menuju kamarnya rina, ia hanya menangis terisak-isak. Ia menyesal tidak bisa menjaga rina dengan baik. Dan rino hanya menenangkan viko. Temannya. Hari berganti demi hari. Setelah pulang sekolah viko mampir ke rumah sakit untuk menjenguk rina yang sedang berbaring di rumah sakit, wajah rina terlihat sangat pucat. Hari berganti hari yang di jalani viko selalu begitu. Dan rino hanya bersenang senang terhadap dinda, ia tidak tahu kalau rina koma gara-gara rino. Rino bahagia di atas penderitaan rina. selama 1 bulan rina koma, akhirnya rina tersadar dari komanya. Rina terbangun pertama kali adalah ia melihat wajahnya ibunya. Rina bertanya pda ibunya “bu, ada di mana ini?” ibu rina pun menjawab”kamu ada di rumah sakit nak”. Viko pun dating menghampiri rina. dan rina “viko??” viko pun menjawab “ia,kamu baru saja pingsan di pinggir laut. Akhirnya kamu sadar juga rin, aku senang sekali.” Rina”ia”…awwww (sambil memegang kepalanya) viko”kenapa rin” rina”sakit kepala vik”..
Setelah 6 hari akhrinya rina pun di perbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.
Dan hari ke 8 rina masuk sekolah, semua murid senang sekali kalau rina masuk sekolah dan memberi selamat pada rina termasuk rino juga, tapi rina menghiraukannya tapi viko menegurnya”rin,kenapa kamu diam saja saat kamu di beri selamat oleh rino??” tapi rina hanya menangis dan viko pun bertanya lagi “rin kenapa kamu menangis??ada masalah apa??cerita sama aku, insyaallah aku bias membantu kamu rin?? rina pun menceritakan semua yang di alami di pantai..bahwa rino jadian dengan dinda. Sungguh persahabatan mereka hancur karena cinta. Viko langsung kaget.. dan viko langsung bertidak menuju rino, viko pun langsung menonjok rino dan rina mencegahnya tapi viko telalu kuat emosinya hingga rina kalah untk mencegah viko..rino langsung bertanya”ada apa vik??kenapa kamu menonjok aku??” viko langsung menjawab “kamu telah merusak perasaan orang lain. Coba fikirkan andaikan orang itu menjadi kamu??apa yang kamu lakukan??hah?? rino pun diam tanpa kata dan akhirnya dia berkata”memangnya siapa yang kamu maksud vik?? Viko langsung menjawab “dia adalah ri………” rina pun berkata cukup vik,,jangan membuat masalah. Rino kaget dalam hati ia berkata “ri” siapa ya??” rino pun berkata pada viko “ri siapa vik??” viko melanjutkannya “rina….”berbarengan dengan pingsnnya rina..rina pun pingsan. Rino pun kaget ia tak bisa bergerak sama sekali dan hanya bisa berkata “apa??” dengan nada lemah. Terlihat rina tergeletak di lantai, viko langsung menolongnya, dan membawanya ke rumah sakit.dokter sedang memeriksa dan menurut hasil laboratorium dokter mengatakan bahwa “rina mengidap penyakit paru-paru akibat tenggelamnya di pantai dan paru-parunya rusak ia hanya bisa hidup selama 2 minggu”. Viko langsung menangis melihat keadaannya rina yang sedang berbaring di rumah sakit. Selama 2 hari rina di perbolehkan unuk pulang, rina tidak tahu kalau dirinya mengidap penyakit paru-paru dan viko langsung menuju rumahnya rino dan berkata “rin,harusnya kamu tahu kalau rina telah mengidap penyakit paru-paru, tak hanya itu juga, rina hanya bisa bertahan hidup kira-kira selama 2 minggu hiks..hiks” kata rino “apa vik, rina?? astaghfirulloh rin” dan viko buru-buru pulang. Dan viko mampir ke rumah rina untuk menjaga dia….. setiap hari rina berwajah pucat sekali.. pada pagi rina berangkat ke sekolah.. pada saat itu rina di sambut oleh rino dengan wajah ceria “Selamat Pagi Rina” tetapi rina hanya cemberut saja. Dan rina terus menuju kelasnya tapi rino menututi rina dan bertanya “rin, kamu kenapa??ada masalah??kenapa kamu nggak curhat saja sama aku??aku kna sahabat kamu??” tapi rina malah menangis tersedu-sedu.dan ia membalikkan tubuhnya menghadap kea rah rino dan ia berkata “Aku tidak ada masalah apa-apa” dan rino melihat hidung rina berlumuran darah, rino langsung mengusap hidup rina dengan tisu..tapi rina melah mencegah tangan rino untuk membersihkah hidungnya dengan berkata “kamu nggak usah membersihkan hidungku” sambil menangis…. Lalu rino bertanya “kenapa rin??kamu kenapa??siapa yang menyebabkan kamu begini??” dalam hati rina berkata “andainya kau tahu rino kalau hatiku sakiiiiiiiit sekali melihatmu bersama dinda, temanku sendiri..” “seseorang”
Hari demi hari rina menjalani aktivitasnya seperti biasa. Dan viko seperti biasa ke rumahnya rina dengan itu ia juga mau memberithukan kepada ibu rina kalau rina sedang mengidap penyakit paru-paru. Suara viko sampai terdengar oleh rina dan rina pun menangis sambil berkata pada viko “vik,apa yang terjadi dengan diriku vik, bilang sama aku??” tapi viko tak berani mengatakan pada rina, ia belum sanggup. Tapi ibunyalah yang te;ah mengatakannya walau itu sangat berat. Setelah rina tahu tentang penyakitnya ia langsung menangis pada ibunya. Dan langsung meminta maaf atas kesalahan yang telah ia perbuat selama ini. Dan ibunya pun memaafkannya. Dengan menangis. Setelah memperoleh 12 hari, dada rina terasa sangat sakit hingga ia pingsan lalu dia di bawa kerumah sakit tetapi setelah sadar rina meminta untuk pulang. Dan akhirnya rina pun pulang juga. Pada hari ke 13, rina berangkat ke sekolah, tapi tidak seperti biasanya yang selalu berangkat lebih pagi malah ia berangkat kesiangan. di kelas ia selalu merenung ia tidak seperti biasanya yang selalu bertanya pada ibu dan bapak guru tapi ia hanya terdiam tanpa kata. Hingga ia di Tanya pada rino tetapi rina tidak sanggup untuk melihat rino. Ia hanya berpaling dari rino. Hingga rino membalikkan wajah rina ke hadapan wajah rino dengan berkata “lihat aku rin”…. Rina”ada apa??”rino”maafkan aku jika aku punya salah sama kamu rin” kata rina”tidak ada yang di persalahkan rino” rino pun berkata “kamu bohong…..jujur sama aku rin,pliss” tapi rina hanya menangis dan ia berkata “rino,selamat ya…kamu sudah memperoleh keinginan kamu..” dan rino menjawab “keinginan apa rin??” dan rina pun membalikkan jawabannya “selamat,kamu sudah memiliki orang yang kamu sayangi dan kamu cintai (Sambil melihat kebawah dan meneteskan air mata)” rino”ia rin terima kasih ya..kenapa kamu menangis??” rina”aku menangis karena bahagia telah melihat sahabatku telah di miliki orang yang ia cintai…..”rino “rin,sampai kapan kamu bohong sama aku??” rina”maksud kamu apa??” rino “ngak usah nggak tahu rin, aku sudah tahu semuanya..” rina”Cukup rinoo…………kamu ngak usah peduli’in aku..(Sambil lari menuju taman dan rino membuntuti rina) rino”rin……” rina “hiks..hiks…” rino”rin,jelasin sama aku..kenapa kau menangis??” rina”bukan urusan kamu rin….” Rino “justru itu menjadi urusan kamu, karena aku tahu kalau kamu sebenarnya suka sama aku” rina”cukup rin…….jangan teruskan kata-kata itu..” rino”tapir in itu menyangkut aku….” Rina”(hiks..hiks) dari pada itu menyangkut kamu,. Lupakan semuanya bahwa aku suka kamu….anggap saja tidak ada apa-apa….(Sambil lari ke rumah)…. Di rumah Rina menuliskn sebuah surat unuk rino(sambil menangis) rina”aww………dadaku sakit sekali tapi aku harus kuat untuk melanjutkan surat untuk rino.” Setelah selesai rina melihat kertas itu dengan baik,dan di bungkus dengan kertas yang baik dan bagus.
Dan rina di panggil ibunya untuk makan bersama tapi rina tidak menjawab.. rina hanya menahan sakit di dadanya hingga ibunya masuk ke kamarnya rina sendiri. Melihat rina yang sedang menahan sakit ibunya kaget dan berkata “rinaaaaaaa….kenapa nak??mana yang sakit??” tapi rina tak menjawabnya ia terus menahannya hingga ia menangis, akhirnya ibunya memanggil viko untuk menolong rina, setelah viko dating ia langsung emmbawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit, rina sempat coleps dan keadaannya sangat kritis, dalam ketidak sadaran ia terus memanggil rino. Rina”rino……….rino…………..rino…..rino….”rina tidak sadarkan diri hingga 6 jam akhirnya Ia sadar…. Dalam kesadarannya..rina melarikan diri dari rmah sakit menuju rumahnya untuk megambil surat untuk rino dan rina menitipkan ke temanny yaitu firda. Dan rina sedang di cari-cari oleh ibunya dan viko. Dan rina tidak membawa uang transport akhirnya rina terpaksa jalan kaki.sewaktu di jalan penyakit rina kambuh lagi hingga ia muntah darah dan pusing-pusing hingga rina tak sanggup melihat jalan dan ia mau pingsan tapi saat pingsan rina telah di tabrak oleh mobil pengangkut pasir dan sungguh mengenaskan saan mobil itu telah menabrak rina, ia malah melarikan diri. Dan rina tergeletak di tengah jalan. Setelah 2/3 jam akhirnya di tolong oleh orang-orang yang ada di warung. Tapi warungnya sangat jauh dari tempat kejadin rina kecelakaan. Dan mereka membawa ke rumah sakit yang tadinya rina di rawat di rumah sakit itu. Dan khirnya ibunya rina dn viko pun tahu kalau rina kecelakaan. Ia langsung menuju ke Ruang UGD Tepat pukul 2 siang. Dokter sedang menangani rina kira-kira 2 jam dan akhirnya dokter keluar dengan rasa menyesal. Ia telah menyatakan ke ibunya dan viko bahwa dokter tidak bisa menyelamatkan rina. Bahwa rina telah meninggal. Ibu rina”apa dok??saya nggak percaya dok, coba periksa lagi, mungkin dokter salah memeriksa rina, tolong dokkkk…….(sanbil menngis)” viko”dokter pasti salah memriksa, coba periksa lagi dokk….” Dokter”maaf bu,mas….. saya sudah berusaha untuk menyelamatkan anak ibu, tapi……….” Viko”biarkan saya masuk dok….” Dokter “sihlakan mas”…..” viko”rin,mengapa kau tinggalkan aku dan ibumu rin, mengapa??” ibunya rina”rin,mengpa kau tinggalkan ibu nak??mengapa??” viko pun langsung menghubungi rino. Rino”rin, cepat kamu ke rumah sakit” rino”ada apa vik??apa yang terjadi dengan rina??” viko”jangan banyak Tanya rin..cept kamu ke rumah sakit….” Dan viko juga menghubungi dinda dan firda. Viko”fir,kamu jangan sedih ya(Sambil menangis) firda”emangnya ada apa vik??” viko”teman kita telah meninggalkan kita fir(sambil menangis) firda”siapa vik??bilang sama aku??” viko”(sambil menangis) rina telah meninggal fir” firda” apa vik??” viko “lebih baik kamu kerumah sakit” firda”ia vik aku akan segera ke rumah sakit” tiba-tiba rino dating dan langsung Tanya pada viko”vik apa yang terjadi vik??” viko lebih baik kamu masuk saja” rino langsung masuk ke kamar rina dan rino langsung kaget ia tidak percaya kalau rina meninggal dan rino hanya menangisi rina.seusai ia menangisi rina, rino tak sanggup lagi melihat rina. Ia langsung keluar dari kamarnya.setelah keluar dari kamarnya ia bertemu dengan dinda dan firda. Rino langsung memegang tangan dinda dan langsung mengajak ke dalam kamar bersama firda. Ketiga anak itu sangat sedih saat melihat temannya yang telah meninggalkan mereka dan viko masuk ke kamar rina dan viko berkumpul dengan temannya tak lama lagi 2 suster telah datang untuk membawa rina ke rumahnya dengan dinda,firda,viko dan rino. Di rumahnya rina, para warga langsung mengurus rina dengan baik, dengan memandikan, menkafani, menyolati dan menguburkan. Saat menguburkan teman-teman rina tak sanggup unuk menahan air matanya. Mereka sangat kehilangan satu-satu nya teman yang baik. Setelah selesai. Para warga-warga meninggalkan tempat itu, hanya rino,firda,dinda dan terutama viko. Yang telah mencintai rina dengan setulus hatinya. Hingga pada sore hari itu. Ketiga anak itu telah meninggalkan tempat itu. Hanya viko saja.saat sore hari petang baru viko meninggalkan tempat itu. Dan viko langsung pulang.
Pada pagi hari. Seperi biasanya viko berangkat lebih pagi ke sekolah. Tetapi wajah viko sangat murung sekali. Karena salah satu dari temannya telah meninggalkannya. Tak lama rino pun datang, ia telah menghampiri viko untuk menenangkan viko dan rino berkata”vik,tak hanya kamu saja yang sedih, aku juga sedih vik atas meninggalnya rina. Sudahlah vik (vik,andakan kamu tahu hatiku,sesungguhnya aku sangat terpukul akan meninggalnya rina karena aku belum sempat membahagiakan rina malah menyengsarakan rina. Sungguh aku sangat merasa bersalah) hmmmm yaudah vik, bel sudah berbunyi, yukk ke kelas, nanti ada gurunya lagi…” dan viko pun menjawabnya “ya rin, makasih ya. Kamu sudah tenangkan hatiku.”
“sama-sama vik”
Kedua anak itu pun memasuki kelasnya.
Teeeeet…………..teeeet…………teeet………teeeet…. bel berbunyi, tandanya bel pulang. Viko dan rino akhirnya pulang tapi di tengah jalan ada bunga melati. Dan viko rencananya akan membeli bunga itu untuk rina.
“rino, kamu mau nggak beli bunga itu??”
“buat apa vik??”
“buat rina”
“ia vik. Yuuk kita beli bunga nya”
“yukk”
Setelah membeli bunga itu rino dan viko bergegas ke makamnya rina, saat tiba di makamnya rina, rino rasanya nggak tahan untuk menahan tangisnya, ia merasa sangat kehilangannya tak hanya itu juga rino semakin mengingat waktu dulu saat bersama-sama dengan rina. Ia tak menyangka begitu cepat rina meninggalkannya. Begitu juga viko, ia merasa sangat kehilangan seseorang yang telah ia cintainya dan sampai sekarang viko belum juga melupakan rina dan viko juga belum mendapatkan penggantinya rina
Rino tak kuasa menaburkan bunga-bunga itu di atas makamnya rina. Hanya viko yang kuat menahan rasa sedihnya, ia sangat tabah..
Setelah selesai memberi bunga dan doa untuk rina mereka berdua pun pulang ke rumahnya masing-masing.
Di rumah, rino sangat aneh, setelah pulang sekolah ia selalu merenung dan tak pernah berkumpul-kumpul bersama keluarganya hingga ia tak mau makan dan minum hingga tubuh rino menjadi semakin kurus yang membuat ibunya rino semakin takut bila rino sakit. Maka ibunya rino memanggil dinda untuk menghiburnya. Saat dinda ke rumahnya, ia di persilahkan ibunya rino dengan baik dan dia di suruh ke kamarnya rino. Ia bertanya pada rino.
“rin, kamu kenapa rin??kenapa kamu nggak mau makan??kalau kamu nggak mau makan kamu bias sakit rin??aku dan mama kamu nggak mau kalau kamu sakit.”
“aku nggak mau makan din, tinggalkan aku sendiri aku mau sendiri.”
“nggak, aku nggak mau meninggalkan kamu sendiri, apalagi kamu kagi nggak nafsu makan.”
“(rin, aku begini karena aku sangat merasa bersalah sama rina tak hanya itu juga aku belum sempat membahagiakan rina malah aku yang telah menyengsarakannya)hmm”
“kalau kamu mau curhat,curhat aja sama aku, insya allah aku bias membantu kamu rin. Kamu ingat nggak??aku masih saying sama kamu. Aku nggak mau ada apa-apa dengan kamu”
“(apakah aku bias curhat dengan kamu din, apa kamu kuat mendengarkan kesedihan ku??aku nggak mau kamu salah faham setelah kamu mendengarkan kesedihanku pada rina. Sahabat kamu)aku juga masih saying sama kamu din. Tapi maaf aku nggak bias cerita sama kamu din.”
“kenapa rin??apa kamu sedih gara-gara rina??”
“kok kamu gitu??”
“bilang saja rin, insya allah aku nggak akan cembur dan nggak akan salah faham.”
“benar din??”
“ia rin, percaya sama aku.”
“sebenarnya……..ah aku nggak bias cerita sama kamu din..”
“yaudah bila kamu nggak kuat. Lebih baik kamu makan ya…”
“nanti aja din, aku nggak lapar..”
“kamu harus makan rin,dari tadi kamu belum makan”
“di taruh di situ saja”
“nggak baik kamu menolak rezeky kamu..coba lihat di luar sana beberapa orang yang tak seberuntung dengan kamu. Ada yang kekurangan dan ada yang mempunyai beberapa penyakit tapi nggak bias menyembuhkannya malah orang yang seumuran kita ingiiiiiiiin sekali sekolah tapi is tak mempunyai biaya….kamu harus tahu itu..”
“Astaghfirulloh…. Heem din aku mau makan..”
“nah, gitu donk…”
“(sambil tersenyum)
Setelah rino mau makan dinda pun pamit pulang.
Pada malam harinya rino mengigo rina…..dalam tidurnya ia selalu menyebut-sebut rina….hingga pagi hari dan ibunya rino pun membangunkannya saat rino bangun ia malah parah daripada kemarin..rino malah tak mau makan dan tak mau sekolah ia hany terdiam saja di dalam kamarnya dan selalu menyebut kata rina….rina dan rina……. Hingga ibunya dan ayahnya kebingungan dan ia memanggil dinda lagi untuk mengembalikan rino seperti dulu lagi. Dan dinda langsung ke rumshnya rino ia berusaha untuk memulihkan rino tapi apa hasilnya malah ia mengamuk dan dinda pun takut dan akhirnya dinda pamit untuk berangkat ke sekolah. Saat tiba di sekolah ia bercerita pada viko dan firda tentang rino yang semalam dan tadi pagi.. saat dinda bercerita mereka sangat bersedih tentang rino dan mereka merencanakan untuk menjenguknya sepulang sekolah……
Pada waktu pulang sekolah ia mampir dulu ke alfamart untuk membelikan cemilan untuk rino setelah selesai membelikan cemilan untuk rino, mereka langsung menuju ke rumahnya rino. Saat di depan pintu rumahnya rino. Mereka belum mengetok pinu rumahnya malah kebuka sendiri dengan kasar dan ternyata rino keluar dari rumah sambil menjerit-jerit dan ketakutan di belakang rino tenyata ada ibunya rino yang juga mengejar rino dan mereka firda,dinda dan viko hanya “melongo” saja dan lama-lama merka bertiga juga ikut memburu rino tapi belum menangkapnya malah rino ketabrak mobil dan rino di bawa ke rumah sakit. Saat tidak sadarnya rino waktu di dalam UGD, ia selalu menyebut rina….rina dan rina dan hingga dinda merasa cemburu. Ia tak sadar kalau rina telah meninggal. Dalam penanganan dokter mereka sangat cemas akibat kelakuan rino yang sangan mebahayakan dirinya. Sekitar 30 menit ke atas akhirnya dokter pun keluar dari ruangan itu. Dokter mengajak ibunya dan ayahnya rino ke ruangannya….
“sebelumnya saya mau mengatakan sesuatu hal yang sangat buruk tentang rino”
“ada apa dengan rino dok??apakah arah yang di deritanya rino??”
“mungkin secara fisik tidak terlalu parah, tapi……”
“tapi apa dok??”
“yang mungkin kalian ketahui bahwa..bahwa..bahwa kekuatan mental rino saat ini sangat terganggu…”
“maksud dokter??rino..”
“ia rino sekarang mengalami gangguan jiwa…”
“Astagfirullah…rino….(sambil menangis dan tidak percaya)”
“yang sabar bu, pak…….insya allah penyakit rino dapat di sembuhkan dengan cara jalan alternative”
“lakukan apa saja dok, yang penting rino dapat sembuh seperti dulu lagi”
“ia bu. Pak. Minta doanya saja. Semoga anak bapak dan anak ibu bias sembuh seperti dulu lagi..”
“ia dok, Amiiinnn”
“yaudah dok, kita mau keluar dulu”
“silahkan”
Saat ibu dan ayahnya keluar. Ia di Tanya oleh firda,dinda dan viko.
“bagaimana keadaan rino bu pak??”
“rino….rino….”
“ia apa bu??”
“rino mengalami gangguan jiwa”
“Astagfurullah….(mata dinda langsung meneteskan air mata)”
“lebih baik kita ke kamarnya rino saja”
“ayo”
Saat ke kamarnya rino. Rino langsung menyebut rina. Dan tak hanya itu saja dinda di panggil oleh rino dengan sebutan rina.sungguh hati dinda sangat perih awalnya dinda mau meninggalkan empat itu tapi di cegah oleh viko.
Dan rino malah mengusir semua yang ada di kamarnya kecuali dinda. Rino tak mau di ganggu oleh orang lain kecuali dinda yang di panggil oleh rino dengan sebutan rina. Mulai saat itulah dinda selalu menjaga kesehatan rino semasa rino mengalami gangguan jiwa.. dan dinda selalu berusaha sekuat tenaga agar rin pulih dan kembali lagi seperti dulu dengan cara ikut alternative. Rino selalu rutin dalam menyembuhkan nya dengan cara alternative. Setelah pulang sekolah dinda pulang untuk ganti baju. Mandi dan makan lalu ia pergi lag kerumahnya rino untuk menjaganya hingga ia selalu terjaga dalam nuangan dinda. Dalam hatinya dinda berkata “aku melakukan semuai ini karena aku sangat saying sama kamu rind an aku sangat tulus sama kamu. Aku masih bias menerima kamu dalam keadaan begini, semoga suatu saat kamu bias sembuh rin(sambil meneteskan air mata).
Demi menjaga rino, nilai dinda semakin hari semakin jelek tapi dengan keadaan iu dinda tak menyerah akah hal itu. Ia akan tetap menjaga rino dengan setulus hati dan dengan baik.tak hanya itu saja banyak sekali di sekolah yang selalu mengatakan pada dinda kalau ia akan menyesal karena telah merawat orang gila seperti rino. Dengan kata-kata teman-teman dinda hati dinda sangat perih dan tak kuat lagi menahan amarah hingg dinda mencaci maki temannya dn sampai-sampai suara itu sangat keras terdengan di kantor lalu dinda di panggil oleh kepala sekolah, ia di hokum akibat membuat masalah di sekolah padahal temannya dinda malah dinda yang terkena. Dinda di hokum membersihkan toilet dan mengecat seluruh isi sekolahnya. Hingga selesai. Mau nggak mu dinda harus mengerjakan semua itu dengan baik. Dan akhirnya selesai juga pada. Ia pulang telat dan ia merasa letih. Dinda pulang pukul 14.00 WIB. Saat tiba di rumah. Dinda di marahi ibunya dan dinda di hokum lagi dengan hukuman yang sangat berat. Ia di suruh memasak makanan siang, sore dan malam. Dan pada hari itu ia tidak bias menjenguk rino gara-gara ia di hokum oleh ibunya. tapi ia tetap semangat agar ia bias menjenguk rino lagi. Tapi pekerjaan dinda tak kela-kelar hingga larut malam pekerjaan dinda baru selesai. Sekitar pukul 21.30 WIB. Ia bergegas ke supirnya untuk mengantarkan ke rumahnya rino. Saat tiba dirumahnya rino. Rino lari dari rumahnya untuk mencari dinda. Di tengah jalan dinda menemukan rino sedang lari-lari. Dinda langsung turun dari mobilnya dan mengajaknya pulang ke rumah. Di rumah rino sangat di khawatirkan oleh ibunya. dan ibunya bilang kalau rino dari tadi pagi tidak mau makan. Ia mau di suapin oleh dinda dan dinda langsung ke dapur sendiri untuk mengambil makanannya dan lalu menyuapin rino. Hingga rino kekenyangan akhirnya rino ketiduran. Sungguh hati dinda sangat tulus untuk rino. Rino sangat beruntung telah memiliki dinda. Setelah itu dinda pulang pukul 23.20 WIB. Saat tiba di rumahnya dinda. Ia tidak ketahuan leh mamanya dan dinda pun tidak di hokum lagi. Dan dinda langsung menuju kekamarnya untuk tidur. Karena ia sangat kecapekan.
Pada pagi harinya dinda bangun kesiangan hingga ia tidak mau makan pagi karna takut terlambat. Dan ternyata di sekolah ia tidak terlambat, saat ia menuju kelasnya ia bertemu dengan viko ia di Tanya tentang keadaan rino. Dan dinda menjawabnya dengan kenyataannya kalau kemarin dinda terlambat menjenguk rino karna ia di hokum oleh ibunya akibat ia pulang telat.dan dinda mengharapkan agar pekerjaannya cepat selesai dan akhirnya selesai juga pada malam hari meskipun malam hari, ia tetap saja menjenguk rino. Meskipun sudah larut malam. Dengan semua pengorbanan dinda, viko sangat salut padanya. Teeeet…..teet..bel masuk pelajaran pun berbunyi. Dinda dan viko pun berpisah dalam perjalannya menuju kelas dinda, dinda ketemu firda dan firda menanyakan tentang keadaan dinda karna firda tahu kalau semalam dinda habis di hokum oleh ibunya. tapi dinda menjawabnya dengan senyuman meskipun dinda di hokum oleh ibunya denga sesuatu apapun ia tidak sedikitpun benci pada ibunya. firda sangat salut pada dinda. Dan firda mengatakan pada dida
“din, kamu sangat baik. Ini baru kelakuan yang dapat di teladani….”
Mereka pun tertawa terbahak-bahak…dan akhirnya mereka pun membencar ke kelasnya masing-masing. 6 jam pun dilalui dinda di kelasnya.. dan bel pun berbunyi teeeet…..teeeet……teeeet………teeet tanda bel pulang. Dinda langsung keluar dan menunggu sepirnya menjemputnya. Setelah supirnya menjemput dinda, dinda langsung menaiki mobilnya lalu menuju rumahnya dinda. Seperti biasa yang telah di lalui dinda setelah pulang sekolah ia ganti pakaian,mandi dan makan setelah itu ia berangkat lagi untuk menjenguk rino. Sekitar 4 bulan telah di lalui oleh dinda. Saat tiba di rumahnya rino, dinda mengajaknya untuk makan lalu jalan-jalan. Saat ia jalan-jalan rino terserempet oleh mobil hingga ia jatuh dan kepalanya membentur ke batu. Dinda sangat panik dan dinda hanya bias meminta pertolongan saja “toloooooooong…….tooooolong……tolong…..tolong…….tolong…..tolong..” sekitar 5 menit. Orang-orang datang dan menolong rino lalu membawanya ke rumah sakit. Dan dinda mengucapkan banyak terima kasih pada orang-orang yang telah menolong rino. Dan dinda menghubungi ibunya, firda dan viko. Setelah semuanya berkumpul. Dokter yang ada di ruanga UGD Pun keluar dengan wajah yang ceria.tapi dinda tak segan-segan untuk mempertanyakan keadaan rino dan dokter itu hanya berkata “Rino Sudah Sembuh” semua orang malah bingung dan dinda memberanikan diri untuk bertanya lagi
“maksud dokter??”
“rino bukankah pernah mengalami ganggu jiwa??”
“ia dok. Apa yang terjadi dengan rino dok??”
“Tuhan telah memberikan risky pada semuanya..rino sudah sembuh dari penyakitnya”
“Alhamdulillah….(semua orang tersenyum gembira)”
“Alhamdulillah, dan ada lagi kabar gembira”
“Apa dok??”
“Rino hari ini boleh pulang”
“Alhamdulillah. Yaudah terima kasih dok atas pertolongan anda.”
“sama-sama memang ini merupakan kewajiban saya untuk menolong rino”
“yaudah, lebih baik kita ke kamarnya rino yuk..”
“yuukk”
Setelah masuk ke kamarnya rino. Semua orang senang melihatnya karna dia telah sembuh dari penyakitnya.
Dan setelah rino pulang dari rumah sakit.hati yang paling senang adalah dinda dan ibunya. Karena mereka paling saying pada rino.
Pada saat dinda,firda,viko dan ibunya rino di kamarnya rino. Viko memberanikan diri untuk memberitahukan pada rino.
“rin, kamu beruntung rin.”
“(hmm sambil tersenyum)terima kasih vik.”
“hmm kamu tahu nggak yang waktu kamu sakit selama 4 bulan, siapa yang merawat kamu dengan baik??”
“hehe siapa ya??”
“(semua orang pun tertawa)masak nggak tahu”
“hehe”
“dia adalah pacar kamu, Dinda”
“Oh ya??(sambil tersenyum)”
“iya”
“Dinda, makasih ya kamu sudah merawat aku dengan baik”
“Ia sama-sama rin.”
“Aku sayaang bangetz sama kamu”
“Aku juga sayaang bangetz sama kamu”
Dua anak itu sangat bahagia, akhirnya cinta mereka tak bias terpisahkan walau ada halangan apapun seperti saat rino telah menderita gangguan jiwa karna rina.dinda tetap saja merawatnya dengan baik hingga rino sembuh.
Setelah rino sembuh, ayah dan ibunya mengadakan tasyakuran di rumahnya. Ia telah bersyukur atas sembuhnya rino dari gangguan jiwa. Dan ayah dan ibunya firda,dinda dan viko pun dating bersama mereka. Hingga pada malam itu rumah rino serasa sangat ramai.
Hati sang ayah dan ibunya rino sangat bahagia dengan kesembuhan anaknya.dan juga dinda, ternyata di atas penderitaan dinda selama ini telah membuahkan hasil.
Pada pagi harinya, dinda mengajak rino untuk berangkat ke sekolah bersama-sama. Sesampai di sekolah, ternyata semua murid-murid senang kalau rino sembuh dari penyakitnya dan juga bias masuk sekolah lagi. Sepulang sekolah ternyata rino mentraktir semua anak-anak yang sekelas dengan rino. Dan juga firda dan dinda. Semua siswa-siswa pun senang. Setelah selesai mentraktir akhirnya mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing. Hanya sahabat-sahabat rino yaitu firda,dinda dan viko.mereka sengaja untuk belum pulang dahulu karena masing belum ingin pulang. Di sana mereka berbincang-bincang hingga mereka tertawa terbahak-bahak. Mereka sangan bahagia dengan kesembuhan rino. Sekitar pukul 14.30. rino dan dinda pulang bareng, hanya firda dan viko saja.
Tak di ketahui ternyata firda suka sama viko sebelum viko suka sama rina, tapi firda tak mampu memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada viko.
Akhirnya firda memberanikan diri untk membicarakan pada viko.
Firda dan viko sedang membicarakan tentang perasaannya viko ke rina yang dulu.
“vik,ngomong-ngomong kamu masing cinta nggak sama rina??”
“sampai kapanpun aku masih cinta dan saying sama rina walaupun rina telah meninggalkan aku untuk selamanya, bagiku mencintai rina merupakan suatu yang sangat terindah buat hidupku.
“Hmm sangat besar ya cinta kamu ke rina. Walaupun rina telah meninggalkan kita.
“ya begitulah”
“tapi kok tumben kamu bertanya tentang perasaan cintaku sama rina??”
“oh….masa sih??memang nggk boleh ya??”
“Oh bukannya nggak boleh, ya boleh-boleh aja, tapi kok tumben??”
“hehe”
“yahh malah ketawa”
“vik, tapi yang ini aku serius, Andaikan ada cinta yang tulus dating kepadamu, apakah kamu menerimanya??”
“Ya….nggak tahu sih..aku belum bias untuk melupakan rina.”
“(vik, andai kamu tahu tentang perasaanku, sesungguhnya aku sangat saying sama kamu. Tapi aku takut kalau kau tahu. Ka akan meninggalkanku)Ouwh gitu ya??”
“memangnya kenapa sih?? Kok serius amat??hayoo ada apa??”
“ah nggak ada apa-apa kok….hehe tapi andaikan cintamu dating padamu dan menyatakan cintanya apakah kamu akan menerimanya dan apakah suatu saat nanti kamu akan membencinya hingga kamu meninggalkannya??”
“Gimana ya??aku nggak tahu fir.. tapi yang pasti, sampai kapanpun aku akan tetap saying dan cinta sama rina.”
“kalau ada pengganti rina??”
“semoga aja nggak ada.. hehe”
“(vik, sebenarnya aku suka sama kamu vik)hehe”
“yaudah fir, ini sudah sore. Lebih baik kita pulang yukk nanti di cariin ibu kamu lagi.”
“he’em yukk”
Akhirnya mereka pun pulang sekitar pukul 15.30 mereka ngobrol-ngobrol selama 1 jam.
Sesampai di rumah, firda menelfon viko.
“Vik, sudah nyampai belum??”
“sudah fir, kamu sendiri??”
“sudah, eh sudah kamu sudah makan belum??”
“belum fir.. emang kamu mau nyuapin aku??hehe”
“hehe kamu bias ajah. Kalau bolehemang kenapa??hehe bercanda”
“hehe ada-ada ajah”
“emm bzok kamu skul nggak??”
“ia dunk, masak nggak sekul??biar pintar”
“hehe”
“yah.. malah ketawa”
“hihi. Yaudah vik, bezok lagi yh aku mau belajar dulu nih….”
“he.em met belajar ya..”
“ia kamu juga”
Setelah mereka menelfon, hati firda serasa paling bahagia sekali,
Pada pagi hari, tak seperti biasanya firda selalu berangka lebih akhir tapi ini tidak, malah ia berangkat lebih awal. Sesampai di sekolah ia ketemu dengan viko. Mereka saling tersenyum. Dan akhirnya mereka masuk ke kelasnya masing-masing.
Bel pun berbunyi teeeeet……..teeeet……teeeeet tanda bahwa bel masuk pelajaran pertama. Seperti biasanya mereka mendengarkan materi-materi dari gurunya. 4 jam pun telah di lalui dan waktunya istirahat. Saat istirahat firda mengajak dinda untuk ke kelasnya viko anggap aja dinda menjenguk rino dan firda menjenguk viko. Mereka sangat bahagia dan juga sampai tertawa terbahak-bahak. Hingga tak tersadar telah mereka lalui selama 1 jam. Dan waktu istirahat pun habis. Dinda dan firda pun keluar dari kelasnya rino dan viko. Dari situlah perasaan firda ke viko mulai membara. Semakin firda dekat dengan viko. Semakin perasaan firda ke viko semakin kuat. Mulai dari situlah firda mulai merasakan rindu pada viko. Bel pun berbunyi teeeet…..teeeet tanda dari waktunya jam pelajaran habis. Sepulang sekolah firda mengajak viko unuk pulang bareng. Di tengah perjalanan ia ingat akan pesan ibunya firda kalau ia titip beli’in susu SGM untuk adiknya ke indomaret. Mau nggak mau viko harus mengantarkannya ke indmaret. Mumpung di indomaret viko pun ikut membelikan susu juga untuk adiknya agar ibunya tidak bali-balik membelikannya. Saat firda mau memegang susu untuk adiknya ternyata viko juga mau memegangnya. Saat itulah viko merasakan sesuatu tentang firda. Tapi ia berusaha untuk mengabaikannya. Setelah selesai mengambil susu untuk adiknya. Viko mengajaknya ke tempat es krim. Ternyata viko membelikan firda es krim. Ia sangat senang sekali. Setelah selesai mengambil barangnya ia langsung ke kasir untuk membayarnya. Dan mereka pun keluar dari indomaret itu. Di sana firda mengucapkan benyak terima kasih bahwa viko sudah membelikan es krim untuk firda. Es krim kesukaannya firda lagi. Saat viko melihat firda sedang memakan es krimnya, ia teringat pada rina kalau ia pernah membelikan rina es krim.
Setelah itu viko mengantarkan firda untuk pulang ke rumahnya. Firda sangat berterima kasih pada viko terutama ia telah di belikan es krim kesukaannya. Viko pun senang.
Setiap hari firda dan viko selalu jalan-jalan setelah pulang sekolah. Hal itu membuat perasaan firda semakin erat. Tapi malah viko yang membuat dirinya merasa bingung. Ia merasakan ada sesuatu yang sangat aneh saat melihat firda.tapi ia tak mengetahuinya apa sebenarnya sesuatu itu. Setiap hari ia bertemu firda semakin ia dekat dengan firda. Hari semakin berganti hari mereka selalu jalan-jalan setelah pulang sekolah. dan ternyata viko baru sadar kalau ia lama-lama suka sama firda, tapi ia tak ingin mengungkapkannya. Hingga suatu hari, tepatnya hari ulantahunnya firda yang ke 16. Viko mengado firda dengan kotak music. Dan dinda mengado dengan sebuah kalung yang juga kembar dengan kalungnya dinda yang artinya tanda persahabatan. Dan rino juga mengado sebuah arloji untuk firda. Pada saat firda memotong kuenya. Kue yang pertama ia kasihkan adalah viko. Viko tak menyangka bahwa ia adalah orang perama yang diberi kue oleh firda. Dan viko juga memberikan kado untuk firda.
Di tengah-engah waktu ulantahunnya firda, viko memberikan sebuah lagu untuk firda yang sangat membuat hati firda merasa bahagia. Dan tak hanya itu saja viko mengajak firda untuk berdansa dengannya. Sungguh bahagia hati firda. Dan juga viko. Dan dinda berdansa dengan rino. Mungkin selama 3 jam telah ia laluinya. Setelah selesai berdansa. Viko memegang tangannya firda di depan semua orang dan viko ternyata mengungkapkan perasaannya.
“Fir, jujur saat kita selalu bersama-sama, aku merasakan ada sesuatu hal yang sangat special di hatiku saat ku melihat kamu fir, aku tak tahu apa itu sebenarnya dan sekarang baru aku tahu bahwa sesungguhnya aku……aku…..aku suka sama kamu fir, ku harap kau bias membuka hatimu untuk ku, sekali ini saja.”
“vik, jujur sebenarnya dari dulu aku….aku….aku juga suka sama kamu vik, dan aku pasti akan membuka hatiku selebar-lebarnya hanya untuk kamu.(sambil tersenyum)”
“Terima kasih fir, terima kasih kau telah menggantikan rina”
“Sama-sama vik”
Mereka langsung memeluknya.
Dan semua orang pun menyura’i mereka dengan bunga-bunga yang harum nan wangi. Dan di tempat itulah hari jadinya viko dengan firda. Mereka tersenyum gembira baik viko maupun firda.hingga pada malam itu sangat ramai sekali. Setelh selesai oramh-orang pun pamit untuk pulang.
Pada suatu hari, tepatnya pada hari kamis sore viko mengajak firda, dinda dan rino untuk mengunjungi makamnya rina. Di sana mreka membacakan surat al-fatihah dan surat yaasin. Setelah mereka membacakan surat alfatihah dan surat yaasiin. Viko berkata
“Rin, semoga kamu tenang di alam sana ya.. dan perlu kamu ketahui. Akhirnya aku telah mendapatkan penggantimu yaitu firda (sambil memeluk firda dan tersenyum)
“Ia rin, semoga kamu tenang di alam sana ya..”
Dan setelah itu giliran rino
“Rin, maafkan aku atas kesahalanku,jujur aku sangat bersalah atas kesalahan yang telah aku perbuat dulu.aku harap kau bias memaafkan aku rin.”
“Ia rin, aku juga meminta maaf jika ada salah padamu”
Tiba-tiba Roh nya rina muncul di hadapan mereka tapi mereka tidak mengetahuinya dan rina mengatakan pada mereka.
“Selamat ya vik, ternyata kau telah mendapatkan penggantiku, semoga kalian langgeng ya. Dan untuk rino, tak perlu kamu meminta maaf, aku sudah memaafkan kamu rino. Aku harap persahabatan kita tetap ada. Walaupun aku telah tiada dan telah meninggalkan kalian. Dan untuk dinda dan firda aku saying sama kalian. Aku teringat akan dahulu, dahulu kita selalu bersama-sama dalam suka maupun duka, kita selalu bahagia dan selalu ceria. Dan aku teringat waktu aku di rumah sakit. Kalian selalu mendampingi aku. Terima kasih sahabatku. Semoga kalian tetap bersatu dalam suka maupun duka. Dan maafkan aku yang tak bias selalu bersama kalian. Dan aku hanya meminta 1 permintaan. Jagalah persahabatan kita. Jangan sampai kalian berpisah. Jika kalian berpisah, aku akan sedih melihatnya.Semoga kalian berbahagia sampai akhir nanti.
Dan sekali lagi maaf karna aku tak bias bersama-sama kalian lagi. Semoga kalian bahagia
Selamat Tinggal Sahabat-Sahabatku(sambil menangis)”
Setelah itu viko dan rino menaburi bunga-bunga yang indah nan wangi di atas makamnya rina sambil menangis terisak-isak. Sekitar 1 jam mereka di makamnya rina. Setelah selesai mereka meninggalkan tempat itu dengan berpasang-pasangan, rino dengan dinda dan firda dengan viko. Mereka meninggalkan makamnya rina dengan menangisi akan sahabatnya yang baik itu. Dan mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing.
Pada malam hari rino mengajak dinda ke chafe, kebeulan di chafe mereka melihat viko bersama dengan firda maka rino mengajak dinda untuk sebangku dengan viko dan firda. Di sana mereka memesan makanan kesukaan mereka masing-masing. Dengan menunggu pelayan mengantarkan makanannya. Viko mengatakan pada firda.
“Fir, jujur aku sangat bahagiaa banget.. ternyata aku telah memiliki seseorang yang telah aku cintai.”
“Aku juga vik, aku seneng banget telah memiliki kamu”
Melihat viko dengan firda begitu romantic, rino tak mau kalah. Ia juga ingin mengungkapkannya pada dinda.
“Din, aku sayangg banget sama kamu. Aku sangat bahagia jika bersama kamu”
“Aku juga rin, aku saying banget sama kamu. Aku sangat bahagia jika bersama kamu”

Dan viko dan firda pun kaget dan mereka melihat dinda dan rino. Lalu rino dan dinda pun melihat viko dan firda. Lalu mereka pun tertawa terbahak-bahak. Dan makanannya pun sudah datang, sesuai dengan kesukaannya masing-masing. Firda di suapin oleh viko sedangkan dinda di suapin oleh rino, begitu pun sebaliknya. Mereka sangat bahagia.

TAMAT
***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Di rancang oleh Siti Mahmudah, M.Sc. Diberdayakan oleh Blogger.